Senin, 01 November 2010

JANGAN PERNAH MENGELUH

“Daripada menghitung kesulitan-kesulitan kita, cobalah menjumlahkan berkah-berkah yang telah kita terima!”.

*****
Seorang musafir dengan seorang Pelayan kesayangannya mengadakan perjalanan jauh. Dalam perjalanan itu mereka membawa barang-barang berharga untuk dijual, seperti seekor kambing, ayam jago, serta sebuah obor.

Di sepanjang perjalanan, mereka berdiskusi tentang sifat Tuhan.”Tuhan itu baik, Dia selalu menyertai kemana pun kita pergi,”ujar Si Pelayan. “Aku tidak yakin dengan apa yang kau katakana, lihat saja mungkin Tuhan menyertai perjalanan kita, “ujar musafir, sinis.

Menjelang sore tibalah mereka di sebuah desa. Mereka berharap dapat beristirahat sejenak di desa itu, tetapi sayang tidak seorang pun yang bersedia menerima mereka. Penduduk di desa itu tidak mau menerima orang asing. Jadi mereka mengusir musafir dan Pelayannya. Mendapat perlakuan kasar seperti itu, musafir menggerutu,”Benar, kan, kataku ? Tuhan tidak menyertai kita. Buktinya, Dia tidak memberi kita tempat istirahat.”

Karena tidak ada tempat untuk beristirahat maka musafir dan Pelayannya terpaksa pergi ke tengah hutan yang letaknya tidak jauh dari desa. Sampai di sana musafir itu memasang tenda lalu berbaring melepas rasa lelah. Si Pelayan berusaha menghibur tuann tuannya, “Pasti menurut Tuhan, bermalam di tengah hutan ini merupakan yang terbaik bagi kita.”

Tidak lama kemudian terdengarlah suara binatang buas. Ternyata seekor serigala datang menerkam kambing milik sang musafir. Karena ketakutan, sang Musafir pun lari dan memanjat pohon untuk menyelamatkan diri. Dari atas pohon sang Musafir berkata kepada Si Pelayan “Masih beranikah engkau mengatkan bahwa Tuhan itu baik? Lihat saja Tuhan sudah membiarkan kita kedinginan di hutan ini. Tidak hanya itu saja, dia sudah membuatku rugi karena tidak dapat lagi menjual kambingku ke pasar.” Pelayan yang bijaksana itu berusaha menenangkan majikannya,”Tuan seharusnya bersyukur dan berterima kasih karena jika serigala itu tidak menerkam kambing, Tuan dan akulah yang diterkamnya. Tuhan memang baik karena sudah melindungi kita dari maut.”

Musafir masih berada di atas pohon ketika hembusan angina kencang memadamkan obor yang merupakan satu-satunya penghangat yang ia miliki di tengah cuaca yang begitu dingin. Sang musafir itu masih saja mengeluh dan tidak memedulikan kata-kata Si Pelayan. Dengan sindiran sinis ia berkata, “Kelihatannya kebaikan Tuhan kepada kita begitu nyata di sepanjang malam ini.”

Keesokan harinya Mereka bersiap untuk melanjutkan perjalanan. Ketika melewati desa yang kemarin mereka singgahi, mereka terkejut melihat keadaan desa yang porak-poranda. Setelah bertanya kepada para penduduk tahulah sang Musafir bahwa semalam sekelompak perampok telah menjarah desa tersebut. “Telah terbukti bahwa Tuhan itu memang baik. Jika semalam kita menginap disana, barang-barang Tuan yang berharga akan ikut dirampok. Dan, kalau saja angina kencang tidak memadamkan obor, perampok-perampok itu pasti dapat melihat barang-barang dengan jelas lalu mengambilnya semua,”ujar Pelayan. Sang musafir tertunduk malu. Ia lalu menangis karena dia sepanjang jalan ini ia hanya mengeluh dan menggerutu kepada Tuhan.


Mengeluh hanya akan menguras tenaga dan membuang waktu kita dengan percuma. Menggerutu tidak akan pernah menyelesaikan persoalan, justru menambah beban. Ketika sedang dilanda masalah, belajarlah untuk tetap bersyurkur. Kata-kata positif memang tidak langsung mengubah keadaan, tetapi setidaknya kita memiliki suasana hati yang lebih baik. Hati dan pikiran yang tenang akan membuat kita kuat dalam menghadapi masalah apa pun. Mungkin ada yang berkata,”Bila keadaan sedang kacau, saya tidak mungkin mengucapkan kata-kata yang baik.”Bila tidak dapat berkata-kata yang baik, ada baiknya Anda juga memutuskan untuk tidak berkata-kata sama sekali. Diamlah. Bukankah sering kali diam justru menyelesaikan segalanya? Belajarlah berdiam diri sejenak dan setelah itu lihat apa yang akan terjadi.

“Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain. (Karena) bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan. Mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-NYA. Sungguh Allah Maha Mengetahui segala sesuatu” (QS: An-Nisa:32)

“Sungguh, Allah tidak akan menzalimi seseorang walaupun sebesar Zarrah, dan jika ada kebajikan (sekecil zarrah), niscaya Allah akan melipatgandakannya dan memberikan pahala yang besar dari sisi-NYA.” (QS: An-Nisa:40).

“Allah tidak menghendaki untuk memberikan kamu sesuatu beban yang berat, tetapi ia berkehendak untuk membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya kepadamu supaya kamu berterimakasih.” (QS:Al-Maidah: 6)

“Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, 'Kami telah beriman', dan mereka tidak diuji?”(QS: Al-Ankabut:2)

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS: Al- Insyirah: 5-6).

Allah SWT berfirman dalam hadis qudsiy, ana `inda dzonni `abdi = AKU TERGANTUNG BAGAIMANA HAMBA KU BERPRASANGKA KEPADAKU. Semua harapan, semua prasangka, semua hajat makhluknya bisa dilayani oleh kehendakNya.

diambil dari:
http://www.rumah-yatim-indonesia.org/

Jumat, 29 Oktober 2010

Tasbih az Zahra, Tasbih Hadiah Rasullullah SAW kepada Putri Tercinta

Diriwayatkan bahwa ketika Fatimah az Zahra mengadukan keletihannya mengurusi pekerjaan rumah kepada ayahnya dan meminta kepada beliau supaya mendatangkan pembantu, Rasulullah SAW menjawab: "Apakah engkau mau aku ajarkan sesuatu yang lebih baik daripada pembantu?" Lalu Rasul melanjutkan sabdanya, "Saat engkau hendak tidur maka bacalah:

Allahu Akbar, Allah Mahabesar 34x
Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah 33x
Subhanallah, Mahasuci Allah 33x

Tasbih ini kemudian dikenal sebagai Tasbih az Zahra.

Keutamaannya antara lain:
1. Imam Ja'far ash Shadiq berkata, "Kami memerintahkan anak-anak kami untuk membaca tasbih az Zahra sebagaimana kami memerintahkan mereka supaya melaksanakan shalat. Barangsiapa yang rajin membaca Tasbih az Zahra makan ia tidak akan pernah menderita ataupun gagal dalam hidupnya".

2. Imam al Baqir meriwayatkan, "Barangsiapa membaca Tasbih az Zahra lalu setelahnya ia beristigfar maka Allah akan menganpuni dosanya seratus (kali) dalam lisan dan seribu (kali) dalam perbuatan, dan ia telah membuat setan lari serta Allah menjadi ridha.

3. Imam al Baqir juga meriwayatkan, "Tiada ibadah yang lebih baik daripada Tasbih az Zahra. Andaikan ada sesuatu yang lebih baik daripada Tasbih az Zahra, niscaya Rasulullah SAW akan menghadiahkannya kepada Fatimah az Zahra.

4. Imam Ja'far ash Shidiq berkata, "Barangsiapa membaca Tasbih az Zahra maka ia diliputi oleh ayat 'Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah' (QS. al Ahzab:35)"

5. Imam Ja'far ash Shidiq juga berkata, "Barangsiapa membaca Tasbih az Zahra usai shalat fardhu sebanyak seratus kali lalu diikuti dengan membaca 'laa ilaaha illallah' satu kali maka Allah akan mengampuninya.

diambil dari "Doa dan Zikir Khusus Wanita" karangan Muhammad Alcaff

Rabu, 14 April 2010

Hadits Qudsi (1)

Dalam sebuah hadits qudsi Allah berfirman:

"Wahai manusia!
Aku heran pada orang yang yakin akan kematian, tapi ia hidup bersuka ria.
Aku heran pada orang yang yakin akan pertanggungjawaban segala amal perbuatan di akhirat, tapi ia asyik mengumpulkan dan menumpuk harta benda.
Aku heran pada orang yang yakin akan kubur, tapi ia tertawa terbahak-bahak.
Aku heran pada orang yang yakin akan adanya akhirat, tapi ia menjalani kehidupan dengan bersantai-santai.
Aku heran pada orang yang yakin akan kehancuran dunia, tapi ia menggandrunginya.
Aku heran pada orang pandai, yang bodoh dalam hal moral.
Aku heran pada orang yang bersuci dengan air, sementara hatinya masih tetap kotor.
Aku heran pada orang yang sibuk mencari cacat dan aib orang lain, sementara ia tidak sadar terhadap cacat yang ada pada dirinya sendiri.
Aku heran pada orang yang yakin bahwa Allah senantiasa mengawasi segala perilakunya, tapi ia berbuat durjana.
Aku heran pada orang yang sadar akan kematiannya, kemudian akan tinggal dalam kubur seorang diri, lalu dimintai pertanggungjawaban seluruh amal perbuatannya, tapi ia berharap belas kasih dari orang lain.
Sungguh, tiada Tuhan selain Aku, dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Ku"

Imam al Ghazali.

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Berawal dari beres-beres kamar dan 'nemu' buku di lemari. Menarik juga judulnya : "Peringatan-peringatan Ilahi dalam hadits Qudsi" yang diriwayatkan oleh Imam Al Ghazali dan diterjemahlan oleh Ilyas Siraj. Hmmm, pertanyaan pertama yang terlintas dalam benak gue adalah : apa sih yang dimaksud dengan hadits qudsi? Yup, secara gue bukan orang yang cukup berilmu dalam hal agama, gue agak-agak mengerutkan kening karena kata 'hadits qudsi'.

Bagi yang belum tau apa itu hadits qudsi, gue kasi tau bocorannya. Ternyata oh ternyata, hadits qudsi itu adalah firman-firman Allah yang tidak termasuk ke dalam ayat-ayat Al Quran.
Dalam hadits qudsi ini, Allah banyak memberi peringatan kepada umat manusia. Bahasanya yang langsung, lugas dan komunikatif membuat gue merasa 'ditegur' secara langsung oleh Allah.
Dan itu membuat gue merasa malu. Malu sama Allah. Malu sama iman gue yang sering naik turun. Malu sama dosa-dosa gue yang menumpuk. Malu sama amal-amal gue yang sedikit. Malu karena gue sering merasa ngga puas dengan apa yang telah Dia tetapkan buat gue. Dan akhirnya gue mencoba untuk sedikit demi sedikit berusaha memperbaiki diri. Buat bekal gue di akhirat. Buat bekal gue saat kembali kepada-Nya.

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Ya Allah, Tuhan penguasa hati..
Tunjukkanlah kami jalan yang lurus.
Yaitu jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat.
Bukan jalan orang-orang yang Engkau murkai,
dan bukan jalan orang-orang yang sesat.
Amin.